+1 234 567 8

domain.desa.id@gmail.com

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Pangebatan, Banyumas – Seperti di tulisan sebelumnya, Atinna Nur Kamila Intan Bahtiar (22), warga RT 04 RW 01 Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, berhasil meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor PON dan rekor nasional atas namanya sendiri. Saat ini, Intan, begitu biasa ia dipanggil, anak kedua dari pasangan Ahmad Mahful Sidiq dan Soimah sedang menempuh kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang.

Gadis kelahiran 18 November 1998 ini bercerita, sejak kecil memang memiliki tenaga yang lebih besar dibanding teman-teman sebayanya. Bahkan ketika SD ia sudah terbiasa membantu ayahnya yang bekerja sebagai buruh bangunan. Ia tidak jarang mengangkat campuran semen dan pasir menggunakan ember.

“Suka bantu-bantu, ikut bantu Pak De dan bapak,” ujar Intan.

Ketika kelebihan tenaga itu disalurkan di bidang olah raga, maka hasilnya adalah sederet prestasi. Sebut saja, sejak SD sudah berprestasi di bermacam cabang olahraga (cabor). Mulai dari lompat jauh, lompat tinggi, badminton, bahkan voli juga pernah. Berlanjut ke SMP, pernah ikut kejuaraan karate. Selain level Nasional, Intan semasa SMP juga pernah mengikuti ASEAN School Games di Thailand. Dan 2019 ikut Sea Games Filipina.

Atinna peraih medali emas PON Papua dari Pangebatan Banyumas
Atinna peraih medali emas PON Papua dari Pangebatan Banyumas

Lempar Lembing ditekuninya ketika melihat peluang bahwa di Indonesia sedang kosong untuk cabor lempar lembing putrinya. Terbukti, ketika ditekuni, di ajang PON yang baru pertama diikutinya ini, Intan berhasil meraih emas dan memecahkan rekor nasional atas namanya sendiri di lemparan sejauh 51,26 meter.

Ketika warga Pangebatan, Pemerintah Desa, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) menyambut meriah kedatangannya ketika pulang ke kampung halamannya, Intan mengaku tidak menyangka dan terharu dengan penyambutan tersebut.

Atinna peraih medali emas PON Papua dari Pangebatan Banyumas
Atinna peraih medali emas PON Papua dari Pangebatan Banyumas memberikan sambutan di Kantor Desa Pangebatan, Karanglewas, Banyumas

“Tidak menyangka bakal seperti ini. Terimakasih kepada seluruh warga, saya hanya bisa mengucapakan terima kasih,” kata Atinna di rumahnya.

“Semoga yang saya capai kali ini bisa memotivasi yang lain untuk bisa berprestasi juga,” imbuhnya ketika diminta memberikan sambutan di Balai Desa Pangebatan.

“Saya hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan dari masyarakat ini. Paling berjasa terutama Pelatih saya, terima kasih banyak telah membimbing saya selama ini, terus keluarga saya yang selalu mendoakan, dan warga Pangebatang yang selalu mendukung dan mendoaka saya,” pungkas mahasiswi Jurusan Ilmu Kepelatihan Olahraga Unnes tersebut.

Untuk agenda terdekat, saat ini ia tengah mempersiapkan mengikuti ajang Asian Games dan SEA Games. Harapannya, dalam ajang itu, ia bisa tampil maksimal dan memberikan hasil yang terbaik.

Berawal dari keluarga sederhana, bahkan sampai berita ini diturunkan, ayah Intan masih bekerja sebagai TKI di Brunei Darusalam, Intan mampu membuktikan ketekunan dan kerja kerasnya yang membanggakan warga Pangebatan, Banyumas, Jawa Tengah, bahkan nanti masyarakat Indonesia.

Maju terus Intan, warga Pangebatan selalu mendukungmu!